Minggu siang yang tenang bagi Komisaris Mac Arthur dikejutkan dengan  laporan dari kantor, bahwa telah terjadi pembunuhan di salah satu  perumahan mewah di Jakarta Selatan.
Sesampainya di TKP, anak buahnya langsung melapor keadaan pembunuhan  kepada Komisaris Mac Arthur, “ Perkiraan kematian kemarin malam sekitar  pukul 10 malam. Korban bernama Daniel Passarela, mati ditembak dengan  peluru bersarang di otak sebelah kirinya. Sekian pak !! ”
“What a great way to start my Sunday…seharusnya saya masih berbaring di  kasur saya sambil menyeruput kopi dan melihat berita sepakbola  kemarin….fiuhh….” Gumam komisaris Mac Arthur sembari berjalan di  pekarangan yang masih becek dikarenakan hujan sangat deras kemarin malam  yang mengguyur seluruh Jakarta.
Di ruangan dimana korban Daniel Passarela berbaring, di kamar  tidurnya…berceceran darah di sekitar mayat. “ Ada saksi yang bisa  menceritakan alibi mereka pada sekitar jam 10 malam kemarin ? “
“Para pembantu sudah pada tidur ketika kejadian terjadi. Dan ada bukti  bahwa para pembantu sudah masuk ke kamar mereka dan tidak keluar lagi  sampai tadi pagi dari rekaman CCTV yang ada di lorong kamar pembantu.  Namun, mungkin Bapak bisa mencari keterangan dari keponakan Daniel  Passarela yang mengaku menginap dari semalam. Namanya Fernando Torres  pak. Itu orangnya… “ Sembari menunjuk seseorang yang baru keluar dari  kamar mandi dengan ekspresi sedih…
Mac Arthur berpikir dalam hati, “ Menginap ? Aneh sekali. Jika anda  menginap masa para pembantu tidak tahu ? Para pembantu sudah tidur pada  pukul 9 malam. Jadi tidak ada yang bisa mengetahui apa tindak tanduk  anak ini dari pukul 9 malam sampai tadi pagi. Waktu perkiraan kematian  adalah jam 10 malam. Anak ini bisa saja yang membunuh Daniel  Passarela….” Gumam Mac Arthur.
“Apa yang kamu lakukan dari pukul 10 malam sampai 6 pagi ? “ tanya Mac Arthur.
“Saya dari pukul setengah 10 malam pergi mencari makan karena perut saya  tiba – tiba lapar, dengan mengendarai mobil paman saya di sana (sembari  menunjuk mobil BMW serie 7 yang berdebu dengan warna silver mettalic  yang terlihat dari jendela kamar). Setelah itu karena badan saya pegal –  pegal, saya pergi untuk mencari tempat pijat yang masih buka. Untungnya  saya berhasil menemukan Panti Pijat yang masih buka di Kawasan Mangga  Besar. Karena Mangga Besar jauh dari sini, maka saya pulang sampai di  rumah sini kembali sudah sekitar pukul 1 malam. Begitu sampai saya  langsung pergi ke kamar saya dan tidur. Besok pagi saya dikejutkan  dengan suara teriakan pembantu. Dan melihat terbaringnya paman dengan  bersimbah darah…Saya masih shock Pak Polisi..Tolong jangan mencurigai  saya..
“ Siapa yang mencurigai anda ?? “ Balas Mac Arthur dengan ketus.
“ Pokoknya saya tidak tahu menahu akan pembunuhan ini. Siang ini  seharusnya jadwal saya dan paman saya pergi ke Gereja, saya sama  shocknya dengan semua orang. Kalau tidak ada yang ingin didiskusikan  kembali. Saya ingin pulang ke rumah saya pak.”
“ Pak Fernando Torres, maaf, tapi informasi yang anda berikan menurut  saya agak rancu. Anda saya tetapkan untuk menjadi tersangka ! Borgol dia  dan periksa di kantor ! “
pertanyaan : kenapa mac arthur mencurigai fernando torres? sebutkan alasan!
 

No comments:
Post a Comment
silakan komennya, tapi no bashing ya :)